KMU Kutuk Keras Kebijakan Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Hasil gambar untuk UIN Syarif Hidayatullah tribunKoalisi Mahasiswa Uin (KMU) mengutuk keras kebijakan yang dikeluarkan Wakil Rektor (warek) III, UIN Syarif Hidayatullah jakarta menyeleneh saat mengeluarkan Surat Keputusan, larangan organisasi extra masuk dalam kampus.

Mendengar SK yang dikeluarkan membuat sejumlah mahasiswa yang aktif dan terhimpun dalam organisasi extra beringas saat mendapatkan informasi pelarangan. (13/06/2016)

Kordinator Wilayah Koalisi Mahasiswa Uin (KMU) Jakarta yang juga mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Muhammad Faqih menilai, “ini yang kesekian kalinya ketidak jelasan birokrasi kampus khususnya Yusron Rozak saya pikir diluar otak, SK yang dikeluarkan tidak memakai logika, ketidak sadaran yusron rozak menghilangkan eksistensi Organisasi extra, perlu di ingat hingga sekarang besarnya kampus Uin jakarta akibat kontribusi orang-orang yang aktif diorganisasi extra”. Ujar Faqih

Selain itu, mahasiswa Ushuluddin ini menjelaskan, Ada 3 hal yang perlu dicatat untuk Yusron Rozak hadirnya organisasi extra membawakan nilai positif, Pertama “menggantikan proses pembeljaran kampus yang bisa dihitung 30 %” kedua ” membawa nilai kritisisme dan peka terhadap lingkungan ” ketiga ” organisasi extra adalah wadah bagi mahasiswa mengasa Soft Skill ” 3 hal inilah yang membuat mahasiswa semakin cerdas. Jelasnya Selasa (13/09/2016)

“Itu artinya, kecerdasan mahasiswa ditanggung oleh organisasi extra, maka patut dicurigai ketika kampus mengeluarkan kebijakan pelarangan, bahwa ada yang diselipkan dalam program kerja Rektorat kedepannya, yang mungkin akan berdapak pada kritisisme dan Demonstrasi mahasiswa,” kata Faqih saat diwawancara.

Hal senada juga, disampaikan Korlap Koalisi Mahasiswa Uin, Nur Cholis Hasan, Yusron Rozak adalah Pembunuh. Hari ini mahasiswa yang aktif diorganisasi extra adalah antek kaum tertindas.

“Kebijakan yang dikeluarkan oleh Yusron Rozak Absurd ini, diluar dugaan saya sebagai seorang aktivis yang aktif diberbagai organisasi extra kampus, mestinya yusron sadar bahwa timbulnya organisasi mahasiswa selain sebagai wadah ia adalah motor penggerak,” papar Korlap Koalisi Mahasiswa Uin, Selasa (13/06/2016)

Selain itu, Cholis mengungkapkan, Tak tahu diri, bahwa ia diangkat sebagai warek III oleh orang yang dulunya aktif di Organisasi sekarang malah melarang, pantas saja kerusakan moral dan etika mahasiswa disebabkan larangan Tegaknya organisasi extra, yang salah satunya adalah kebijakan Yusron ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar