Triawan Munaf Apresiasi Peluncuran Bandung Music Council

Triawan Munaf Apresiasi Peluncuran Bandung Music Council Jalan panjang yang dirintis sejak April 2016, mewujudkan wadah mumpuni bagi musisi Bandung. Idealisasinya, “Punya organisasi berbadan hukum yang representatif. Biar perjuangan hak kami, yang selama ini cerai-berai bisa diakomodir ,” ujar Danny Java Jive yang diamini Imelda Rosalin, Budi Dalton, Dudy Nhay SS, Zaki, Angga, Erlan Effendy serta puluhan musisi Bandung lainnya.

“Musisi yang tergabung ini sifatnya All genre, dari musik tradisi hingga post modern pun boleh bergabung,” jelas Angga yang tanpa lelah bersama rekannya, sempat menggelar secara sukses “Bandung Pasti Asyik – Festival 7 Titik sejak 20 April – 29 Mei 2016. Festival ini digelar selama 7 kali berturut-turut di sejumlah café dan tempat pertunjukan musik lainnya.

Melengkapi jalan panjang perjuangan musisi Bandung Ibarat peribahasa pucuk dicinta ulam tiba. Terahir, pada 27 Oktober 2016 di Preanger Hotel kota Bandung, diresmikanlah oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif(Bekraf), Triawan Munaf–Yayasan Bandung Musik Indonesia (YBMI). Dalam kesehariannya lembaga ini bernama Bandung Music Council (BMC).“Kami sambut lembaga baru ini. Semoga yang dirintis rekan-rekan ini bermanfaat untuk masa depan musisi kita”, kata Triawan Munaf sesaat Ia memukul gong tanda lembaga baru pimpinanErlan Effendy ini bekerja.

Diketahui BMC ini pada 3 Oktober 2016 pendirian yayasannya telah ditandatanangani oleh Trie Utami, Doel Sumbang, dan Aria Baron. “BMC ingin menempatkan diri sebagai payung organisasi demi menjaga eksistensi, memberi informasi, edukasi, advokasi, serta memperluas jaringan kreatif pelaku industri musik. Muaranya, terwujud industri kreatif musik yang bersih, berdaya dan berkelanjutan,” papar Erlan Effendy.

Sementara itu Ridwan Kamil, Walikota Bandung, yang hadir pada peresmian ini agak belakangan, menyambut baik kehadiran organisasi ini. “Doakan saja pada akhir tahun ini gedung Bandung Creative Center di Jl. Lawsi – Sukabumi, bisa kita gunakan bersama. Sejumlah fasilitas untuk melahirkan karya kreatif di gedung 6 lantai ini sudah siap. Fasilitas untuk para musisi pun, kami sediakan …”.

Setelahnya, dua kreator aplikasi yang digagas Justiasari dan Rahmat Nugraha, masing-masing mempresentasikan program yang semakin mempermudah paramusisi Bandung mengekpresikan karyanya di dunia digital dengan lebih mudah. Dua aplikasi bernama Amplitudo dan Rumuz, dalam waktu dekat akan diluncurkan ke masyarakat umum. “Ini salah satu karya awal BMC. Setelahnya, akan dioptimalisasikan sejumlah program yang mengakomodir tentang nasib musisi dan karyanya dalam berbagai bentuk”, tutup Erlan yang diangguki beberapa musisi dan seniman Bandung lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *