Pemda Ciamis Turut Sukseskan Swasembada Pangan

Pemda Ciamis Turut Sukseskan Swasembada PanganDinas Pertanian Kabupaten Ciamis bersama Kodim 0613 Ciamis melakukan gerakan percepatan masa pengolahan tanah di Gapoktan Tani Mukti Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok. Kegiatan tersebut dilakukan guna meningkatkan produksi tanaman pangan di Kabupaten Ciamis, juga merupakan bentuk turut serta menyukseskan swasembada pangan Kabupaten Ciamis pada tahun 2016.

Kegiatan yang dihadiri Bupati Ciamis, Dandim 0613, para kepala dinas terkait, Camat Lakbok, Kepala Desa Puloerang, serta tokoh pemuda dan masyarakat itu diawali dengan peletakan batu pertama Pembangunan Rehab Irigasi dan penyerahan secara simbolis benih padi pada kelompok Panca Mekar dan Darma Bakti.

\Pada kesempatan yang sama, Bupati juga menyerahkan hand speyer kepada Kelompok Tani Al Amin dan Makmur, serta bantuan rehab irigasi yang merupakan bantuan APBN dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebesar Rp 872.000.000 kepada Gapoktan Tani Mukti.

Bupati Ciamis, H.Iing Syam Arifin dalam sambutannya menghimbau masyarakat untuk terus meningkatkan produksi padi.

“Pertanian di Kabupaten Ciamis merupakan penghasilan masyarakat yang paling tinggi 27% PDRB dari pertanian. Makanya pertahankan dengan berbagai upaya, jangan mengalihkan fungsi sawah demi hanya keuntungan sesaat,” papar Iing.

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mempercepat olah tanah dan tanam padi pada tiga bulan pertama tahun 2016, yaitu mengoptimalkan pemanfaatan hasil rehabilitasi jaringan irigasi, penyemaian di luar lahan sawah, dan memperluas penggunaan benih unggul berumur genjah.

Bahkan, kata Iing, dengan adanya bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor tangan, pompa air dan lain sebagainya, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pengolahan tanah, tanam dan panen.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis, Ir.Kustini, menjelaskan bahwa Ciamis surplus padi. Untuk mempertahankanya, padi harus diselamatkan dari berbagai gangguan seperti kekeringan, banjir, dan hama lain.

Kustini menambahkan, di Jawa Barat, Gerakan Pengolahan dan Percepatan Pengolahan Tanah ini baru dilaksanakan di Kabupaten Ciamis.

“Terselenggaranya kegiatan ini semua berkat kerjasama dan kekompakan kita, terutama para petani di lapangan,” pungkasnya.

 

EVI YUSNITA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *