Pasukan Irak Hancurkan ISIS di Mosul

Pasukan Irak Hancurkan ISIS di MosulPasukan Irak, Minggu 9 Juli 2017, merayakan kemenangan setelah dalam pertempuran final berhasil menguasai semua wilayah di Mosul Barat yang sebelumnya dikuasai ISIS. Seperti dilaporkan Reuters, kendati pasukan Irak telah menang atas ISIS, pertempurann masih terjadi di dekat pusat kota Mosul Barat.

Pimpinan militer Irak, Letjen Jassim Nizal mengatakan bahwa pasukannya meraih kemenangan telak di banyak sektor wilayah yang sebelumnya selama tiga tahun dikuasai ISIS.

“Kami raih kemenangan besar di Mosul Barat,” ujar Jassim.

Para tentara Irak dilaporkan meluapkan kegembiraan dengan menari dan menyanyi lagu-lagu patriotik.

Sementara laporan BBC menyebutkan, sekelompok warga sipil mulai kembali ke rumah mereka yang kini jadi puing akibat perang selama tiga tahun.

Kendati masih ada pertempuran sporadis di sejumlah titik, deklarasi kemenangan atas penguasaan kembali Mosul Barat akan segera terjadi. Dengan demikian, Mosul sepenuhnya dikuasai Irak setelah sebelumnya pasukan Irak lebih dulu mengalahkan ISIS di Mosul Timur.

Pasukan Irak, yang didukung oleh serangan udara pimpinan AS, telah mencoba merebut kembali kota terbesar kedua di Irak tersebut sejak 17 Oktober tahun lalu.

Simbol kekalahan

Pada 29 Juni lalu, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan bahwa penghancuran masjid kuno di kota Mosul adalah simbol “kekalahan” ISIS. Saat itu, pemerintah Irak resmi mengumumkan berakhirnya kekalifahan ISIS di Mosul setelah kota terbesar kedua di Negeri Tigris dan Eufrat tersebut berhasil direbut kembali dari kelompok yang kerap memenggal mati para sandera dan warga yang tak sepaham.

Pasukan Irak memproklamasikan kemenangan mereka atas ISIS di reruntuhan di Masjid Agung al-Nuri, Mosul, yang pada Februari 2014 lalu menjadi tempat Abu Bakar Al-Baghdadi mendeklarasikan kekalifahan ISIS.

Kekuatan ISIS sejak medapatkan perlawan dari pasukan Irak dan koalisi internasional terus melemah.

Selain itu, melemahnya ISIS juga dipengaruhi oleh menipisnya sumber daya ISIS yang selama ini mengandalkan dana operasional dari hasil rampokan dan penjarahan sejumlah pusat keuangan di daerah yang didudukinya.

 

Evi Yusnita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed