Bakal calon gubernur maupun wakil gubernur Jawa Barat 2018 mulai menguat dari beberapa poros maupun partai. Namun hal itu tidak lantas membuat Iwa Karniwa yang mendaftarkan diri pada penjaringan calon Pilkada Jabar 2018 ke PDIP. Ia pun menjalin komunikasi dengan partai lain. Sekretaris Daerah Jabar itu tetap menunggu keputusan PDIP yang dikabarkan akan diumumkan pada akhir Oktober tahun ini.
Meski sudah mendaftar lewat penjaringan di DPP PDIP, Iwa mengaku enggan untuk melangkah lebih jauh. “Saya masih setia pada pendaftaran di PDIP saja,” katanya, Selasa 26 September 2017. Menurut dia, dengan tidak melakukan komunikasi politik lain di luar jalur penjaringan, hal itu merupakan tahapan penjaringan di DPP PDIP sudah dilakoni dirinya. Dirinya pun bisa lebih tenang dan fokus menjalankan tugas sebagai Sekda.
“Soal PDIP dan Golkar lalu ada Hanura menjalin koalisi itu di luar kapasitas saya, jadi sepenuhnya ini kita serahkan pada DPP PDIP,” tutur dia. Diakui Iwa, langkah yang dia pilih saat ini, membuat tugas-tugasnyaa sebagai Sekda tidak terganggu mengingat beban yang diberikan cukup tinggi. Hal itu terutama mendukung sepenuhnya program-program infrastruktur pusat.
“Kami di Pemprov Jabar membantu all out. Jabar ini ada 14 proyek jalan tol, bandara, pelabuhan sampai waduk. Saya terus memantau dari hari ke hari perkembangan proyek-proyek tersebut dari mulai koordinasi terkait pembebasan lahan dengan Badan Pertanahan Nasional, lalu soal tanah wakaf dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama,” kata Iwa.
Iwa menilai dengan munculnya kecenderungan pasangan calon saat ini merupakan bagian dari dinamika Pilgub Jabar. Tapi hal itu menunjukan bahwa konstelasi pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018-2023 masih sangat cair. ***