Hentikan Galian Pasir Galunggung

Hentikan Galian Pasir GalunggungKegiatan harian Eka Santosa selaku Ketua Umum Gerakan Hejo hari itu (9/10/2017) terbilang padat. Pagi harinya, ia dan jajarannya menerima tamu dari berbagai kalangan di Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa, Pasir Impun Kabupaten Bandung. Sorenya, ia berkunjung ke kantor redaksi rmol Jabar di Jl, Semarang No 74 Bandung. “Banyak hal kami bicarakan. Termasuk, kemungkinan kehadiran HMP (Hutomo Mandala Putra) selaku Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, pada Sabtu malam (28/10/2017) dalam acara penganugerahan,” papar Eka yang juga membahas kehadiran Menteri KKP, Susi Pudjiastuti untuk dalam konteks acara yang sama.

Malamnya, Eka dan jajarannya di Alam Santosa di antara beberapa tamunya dalam konteks kegiatan Gerakan Hejo, ada hal yang menarik. Hadir tokoh pemuda dari kawasan kaki gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya. Tiada lain tokoh pemuda yang peduli lingkungan ini bernama Andrias Setia P yang akrab disapa Ayang (31). Ia ditemani rekannya Dede Supriatna alias Opang yang berasal dari Kampung Golacir Desa Cilampung Hilir Kec. Padakembang Kab. Tasikmalaya.

“Sengaja malam ini ke Alam Santosa, temui Kang Eka ingin curhat. Sudah sesak, tanah kelahiran kami diobok-obok sejak 1984, pasirnya terus digali. Hentikanlah…,” papar Ayang yang diamini rekannya Opang –“Mengadu kemana-mana, tanggapan pihak berwenang dingin saja. Warga sudah bulat, daerahnya tidak digerus alamnya.”

Yang mendampingi Eka malam itu, hadir Mohamad Gun Gun dan Deni “Ozenk” Tudirahayu. Menurut keduanya sebagai aktivis Gerakan Hejo, menyoal yang dikemukakan Ayang dan Opang:”Penggerusan pasir di kaki Gunung Galunggung, sudah lama kami cermati. Ini saat yang tepat merapatkan barisan,” jelas Deni “Ozenk”.

Selaras dengan hasil diskusi malam itu menurut Eka, kehadiran representasi orang yang terdampak, dengan niat ingin bergabung ke Gerakan Hejo:”Layaknya, penentangan itu harus tumbuh dari bawah. Ini sesuai dengan pencanangan Jabar Darurat Lingkungan. Saatnya, porak poranda tatanan lingkungan hidup di Jabar, kita hentikan. Perusaknya, pidanakan,” pungkas Eka sambil mewanti-wanti –“Kami lancarkan perang terbuka ke para perusak lingkungan ini.” (HS/GUN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed