Pelaku Rekaman Pop Sunda Cari Solusi

Pelaku Rekaman Pop Sunda Cari SolusiIndustri rekaman Pop Sunda sudah terkapar. Begitu konstatasi banyak pihak. Fakta di lapangan, Pop Sunda sudah tergeser oleh koplo Jawa. Para penyanyi Pop Sunda pun, apa boleh buat, jika show menyanyikan lagu-lagu koplo Jawa yang sedang ngehit, seperti “Edan Turun” dan “Jaran Goyang “.

Senin, 18/12/17, di Air Recording Studio, Cijawura, Bandung, sejumlah pelaku rekaman Pop Sunda berkumpul mencari solusi bagaimana membangkitkan kembali Pop Sunda. Mereka terdiri dari unsur-unsur produser, penyanyi, pencipta lagu dan arranger. Diantaranya nampak Rya Fitria KDI, Doddy Mansyur, Moes LB, Ronny Load, Agus Little, dan Danny Black. Yang menjadi narasumber adalah Dede Suriana, produser senior yang memahami detil tentang situasi yang ada.

“Harus ada perubahan dalam aransemen. Disesuaikan dengan trend masa kini. Syairnya pun dibikin multi bahasa, yang penting tidak menghilangkan esensinya. Dan yang tidak kurang penting, yaitu para pelaku rekaman harus bersatu. Dicoba saja dengan membuat workshop,, membuat produksi bersama. Penyanyi, pencipta lagu dan arranger membuat produksi bersama dengan azas transparansi anggaran. Dibuat kesepakatan tentang pembagian revenue nya,”.

Dede pun mengungkapkan, kehadiran teknologi digital itu justru menguntungkan. Dengan adanya teknologi digital, setiap orang bisa menjadi produser, tidak harus tergantung kepada major label. “Web site yang menayangkan video dan audio, banyak yang bisa menghasilkan uang, seperti contohnya YouTube,” ungkap Dede.

 

Yosie Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *