Eka Santosa: Harus Paham Pengertian Citarum Nu Aing

Eka Santosa: Harus Paham Pengertian Citarum Nu AingKetua Umum DPP Gerakan Hejo dan Ketua Forum DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum, Eka Santosa mengungkap kekecewaanya dimana dua organisasi yang ia pimpin tidak dilibatkan dalam program bersih-bersih Citarum yang dikomandoi oleh Menko Maritim Luhut B Pandjaitan.

“Apakah hal itu atas penunjukan langsung presiden?,” tanya Eka, Jumat (9/10).

Padahal, Eka Santosa sempat bertemu dengan Luhut B Panjaitan pada 15 Januari 2018 lalu di Jakarta.

Menurut Eka ke-12 Bupati dan Walikota yang daerahnya dilintasi sungai Citarum plus pimpinan provinsi dan para birokrat, selama ini hanya sibuk masing-masing secara parsial.

“Kalau bisa rakyat biasamah jangan ikut-ikutan di proyek Citarum. Dalam 12 tahun terakhir sungai ini sudah digelontorkan dana sekitar Rp. 30 triliun dari APBD, APBN, dan pinjaman luar negeri. Semua tak ada hasilnya,” papar Eka.

“Organisasi kita tidak dilibatkan biarkan saja, hanya menyayangkan. Namun, bila pendekatannya hanya teknis dan berdasarkan anggaran, tanpa pendekatan budaya lokal utamanya, biasanya akan kandas,” ungkapnya.

Menurut Eka, yang dimaksud “kandas” bagi pembenahan Citarum, tak lain karena orang birokrat Citarum itu seperti miliknya. “Makanya banyak pihak yang akhirnya mencibir, apa pun proyeknya. Utamanya, karena mereka menganggap Citarum mah nu aing, tetapi dalam pengertian salah,” paparnya.

Yang dimaksud Citarum Nu Aing dalam pengertian benar, menurut Eka, tirulah seperti bobotoh Persib. Persib Nu Aing. Akibatnya, kecintaan pada Persib pun habis-habisan. Tiketnnya dibeli berapa pun. Persib main di mana pun dikejar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed