Investigasi di Dark Web Temukan Ratusan ‘Vaksin dan Obat’ COVID-19

Investigasi di Dark Web Temukan Ratusan ‘Vaksin dan Obat’ COVID-19

Ratusan penjualan ‘vaksin, obat antivirus dan alat perlindungan diri (APD)’ dari COVID-19 ditemukan oleh Australian Institute of Criminology (AIC) di darkish internet atau darknet. Mereka pun menemukan 224 daftar dari 110 vendor yang konon berasal dari China, Amerika Serikat, dan Australia.

[penci_related_posts title=”Baca Juga” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”tag” orderby=”random”]

Karena banyaknya negara yang kekurangan pelindung diri, tidak mengherankan bahwa masker Ok95 menjadi yang paling banyak dijual, sebagaimana ditulis Guardian.

“Kami menemukan hampir setengahnya, 45% (dari produk terkait virus Corona — crimson), adalah APD. Banyak masker operasi, banyak masker Ok95,” ucap Profesor Rod Broadhurst dari Australian Nationwide College.

Masker, sanitizer, dan sarung tangan adalah yang paling umum, diikuti APD, alat analysis, alat fast check, dan thermoscanner. Sekitar sepertiga dari daftar ialah obat-obatan.

Dari daftar obat itu, ada serta obat yang dipercaya sebagai penawar efektif virus Corona oleh Presiden AS Donald Trump, yaitu chloroquine dan hydroxycloroquine. Harganya pun beberapa kali lebih tinggi daripada obat yang sama ketika dibeli dengan resep di Australia.

Studi ini tidak mengamati lebih lanjut apakah penjualan ini merupakan penipuan. Lebih lanjut, Broadhurst hanya berkomentar ia menemukan barang yang ‘sangat aneh’ dan menarik di dalamnya.

“Kami tahu banyak hal ini mungkin akan menjadi omong kosong, tetapi dapat jadi akan ada banyak barang asli serta,” lanjutnya.

Namun sebagai catatan, WHO menyebutkan ada 6 calon vaksin sedang dalam tahap uji klinik pada manusia. Dalam laporan ‘DRAFT panorama of COVID-19 candidate vaccines’, WHO mencatat bahwa per 23 April 2020 telah ada 6 kandidat vaksin virus Corona yang telah dalam tahap uji coba pada manusia.

Nah, calon vaksin ini ada di Amerika, China dan Inggris. Selain itu ada 77 calon vaksin lain di berbagai negara yang masih dalam pengembangan awal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed