Rekonsiliasi Indonesia dengan Keturunan PKI Jangan Dilanjutkan

Rekonsiliasi Indonesia dengan Keturunan PKI Jangan DilanjutkanLetkol Inf Eko Ismadi dari dinas sejarah angkatan darat menyaksikan diskusi di ILC yang diselerenggarakan oleh TV One pada tanggal 17 Mei 2016 sedikit melegakan hatinya sebagai generasi muda TNI. Namun menurut dia, masih banyak yang mengganjal dalam benak dan pemikirannya sebagai generasi muda TNI terhadap materi diskusi yang hanya membicarakan artikulasi kata bukan realitas pada pokok pikiran pada judul diskusi tersebut.

Apa yang melegakan ? apa yang mengganjal? yang melegakan adalah pernyataan Hendropriono bahwa rekonsiliasi nasionalisme bangsa indonesia dengan PKI, “tidak usah dilanjutkan” sekali lagi tidak usah dilanjutkan.” (Ini fakta diskusi bukan asumsi dan bukan fitnah).

Berikut alasan-alasan tentang hal tersebut seperti yang diutarakan oleh Letkol Eko:

1. Peristiwa PKI tidak hanya pada 1965 saja namun peristiwa itu dapat diurut dan diteliti dari tahun 1948. (Hendropriono mengutip pernyataan Anhar Gonggong).
2. siapa yang minta maaf dan siapa yang dimintai maaf. Karena pemerintah yang menangani PKI sudah meninggal semua !!! dan anggota PKI juga sudah mati semua (Ini bagi penulis masih tanda tanya karena pada kenyataannya bekas tahanan pulau buru dan penasehat soekarno di tahun 1965 masih hidup masih tampil di Metro TV).
3. Jika pemerintah masa lalu yang minta tidak mungkin atau kita semua yang minta maaf? nggak mungkin ! kita semua belum paham betul situasi pada masa itu kalau pemerintah sekarang yang minta maaf aneh!!, ”Jokowi masih kecil belum paham politik dan kondisi yang terjadi”, (ini bukan fitnah tapi ini data dan fakta perkataan bapak hendropriono).
4. Rekonsiliasi tidak diperlukan lagi karena rekonsiliasi dan maaf-maafpan sudah selesai dan dapat dilangsungkan secara alami. karena nasionalisme Indonesia tidak lagi mempermasalahkan PKI dan keturunannya. buktinya, “keturunan PKI boleh berpolitik sekolah dan kuliah serta menduduki jabatan. Seperti gubernur menteri dan bupati”, yang menggalanjal adalah perilaku politik dan kepemimpinan nasional dari bapak Jokowi selama ini sering terjadi tidak konsisten terhadap ucapannya. yang membingungkan kami sebagai generasi muda tni adalah apakah Jokowi hanya sekedar bicara dalam menanggapi masalah atau memang tidak dihargai oleh para pejabat dan menterinya contoh:

1. Jokowi mengatakan, progran kereta api cepat dihentikan kenyataannya adalah masih berjalan hingga sekarang!” (Fakta bukan fitnah dan adu domba prajurit TNI tidak pernah diajari untuk mengadu domba sesama anak bangsa !!)
2. Reklamasi di hentikan kenyataan masih dilanjutkan.
3. Program pengambil alihan bandara Halim Perdana Kusuma katanya dihentikan pada kenyataannya masih berjalan hingga sekarang.

Relevansi pemikiran tersebut yang disampaikan Hendropriono cukup bagus dan relevan dihadapkan dengan perkembangan situasi dan kondisi politik kebangsaan Indonesia dan politi tni sekarang ini. namun bila dihadapkan dengan penjelasan ketua Komnas HAM yang mengatakan, bahwa rekonsiliasi dengan PKI adalah perintah presiden kepada bapak menkopolhukam luhut panjaitan, dan kemudian bapak luhut menunjuk agus wijoyo sebagai pelaksana!!! dengan fakta ini salahkah saya letkol Eko Ismadi mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung PKI dan Komunisme?. Salah saya jika saya mengatakan bahwa Luhut Panjaitan mendukung PKI dan komunisme?, Salahkah jika saya mengatakan Agus Wijoyo mendukung komunisme.

Kita semua dilengkapi pola pikir pengalaman hidup dan pengalaman tugas serta semua mendapat pelajaran disekolah bahkan tidak hanya di indonesia bahkan diluar negeri. mohon petunjuk bapak mantan jenderal !!! dimana kesalahan saya dan kami semua!. Kami prajurit TNI dididik dengan pengetahuan dan dasar idiologi pancasila bukan diajari idiologi komunis ! kalau bapak hendroprioyono, “lihat keadaan dan lingkunga” saya kembali bertanya kepada bapak,”apakah lingkungan kita bukan pancasila lagi??!!”. Kami prajurit dididik untuk tegas bukan plinplian bukan mencla-mencle bulan Februari mengatakan anti komunis ! komunis !! harus diberantas !! bulan Mei komunis trend anak muda !! jangan ditangkapa jangan dirazia !! realitas politik dan kepemimpinan nasional saya tidak mempermasalahkan siapa yang jadi presiden apapun politiknya yang penting bagi TNI, khususnya TNI angkatan darat adalah komitmennya terhadap pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. bukan berkomitmen dengan PKI dan komunis, bukan berperilaku komunis juga bukan berperilaku seperti ini.

Sejarah bagi TNI adalah kekuatan bagi bangsa indonesia adalah kekuatan, dan bagi intelejen adalah bahan analisa bagaimana kita bisa mengesampaikan pemahaman sejarah dan guna sejarah bagi kelangsungan hidup bangsa indonesia. indonesia merdeka karena bangsanya mengerti sejarah maka untuk membangun bangsa ini juga harus dengan pemahaman sejarah. sejarah yang mana itu ? sejarah nasionalisme indonesia bukan sejarah pki !!!! sejarah nkri yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 bukan sejarah komunisme Indonesia, kebhinekaan dan persatuan Indonesia tidak harus menerima idiologi komunis dan PKI menjadi bagian dari politik Indonesia sejarah membuktikan ketidak konsistenan PKI kejahatan PKI dan kelicikan PKI serta adu domba PKI.

Kesimpulan bahwa pernyataan Hendro Priyono tepat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam kontek sejarah catatatan dan pemahamannya. termasuk fakta dan domunen sejarah ada korelasinya. Saya Letkol Eko Ismadi dan generasi muda TNI masih menunggu realita dan bukti dilapangan. sekalipun kami masih was was karena antara ucapan dan kebijakan terkadang banyak terdapat tidak sejalan kami menghargai ini sebagai perkataan jenderal yang tentunya memiliki pengatahuan yang lebih dibandingkan kami yang masih muda-muda. Namun perlu bapak ingat bahwa kami belajar dari senior yang mendidik senior dan mencontoh dari senior bukan dari manusia lain selain TNI. tetapi jangan salah pak 90% bapak boleh tahu dengan permasalahan negeri ini namun 10% dari total kehidupan saya yang tahu. buktinya apa? bapak Hendroprioyono tidak pernah menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku PKI dan komunis gaya baru? NKRI harga mati !!! TNI benteng nasionalisme bangsa indonesia !! tni masih yakin hingga sekarang ini negara indonesia masih berdasarkan pancasila dan uud 1045 dan kebhinekaan tunggal ika !!!.

 

Oleh: Letkol Inf Eko Ismadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed