Polres Cirebon berhasil mengamankan 125 sepeda motor hasil razia selama seminggu dan menangkap tiga orang penadahnya. Polisi berusaha tekan pencurian sepeda motor dengan menghabisi pasar sepeda motor curian.
Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra didampingi Kasat Reskrim, AKP Reza Arifian menjelaskan pola pengungkapan pencurian sepeda motor dirubah dari menangkap pelakunya menjadi tangkap penadahnya dan razia sepeda motor.
Selama seminggu, kata Kapolres, razia sepeda motor ditingkatkan. Yang tidak ada surat-suratnya disita dan kerja sama dengan Samsat untuk cek pemilik kendaraan tersebut. Yang sudah jelas pemiliknya dipanggil untuk cek motor.
“Begitu surat-surat lengkap dan ada kunci duplikat bisa diambil motornya. Saat razia pun dilakukan meminta keterangan kepada yang memakai kendaraan tapi tidak memiliki surat-surat,” kata Kapolres.
Begitu tahu asal sepeda motor, kata Kapolres, Tekab 852 Sat Reskrim Polres Cirebon kemudian bergerak dan tangkap penadahnya. “Ini adalah upaya meredam angka tindak pidana curanmor di Cirebon,” kata Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Cirebon, AKP Reza Arifian menambahkan penadah yang berhasil ditangkap adalah P (60) asal Depok, Kabupaten Cirebon yang pernah masuk penjara kasus sama dan baru keluar dari penjara pada 2012.
Kemudian, kata mantan Kasat Reskrim Majalengka ini, R (49) asal Rajadesa, Kabupaten Ciamis. R ini residivis kasus yang sama ditangkap di Majalengka dengan vonis 8 bulan. Satu lagi, AS (47) asal Rancah, Kabupaten Ciamis.
Kasat menjelaskan dari tersangka ini disita sejumlah sepeda motor. Mereka beraksi bukan hanya di Cirebon, tapi juga Majalengka dan Ciamis. “Razia dan tangkap penadahnya lebih efektif dari menangkap pelakunya,” kata Kasat.
Sebab, lanjutnya, kalau tangkap pelaku belum tentu ada barang buktinya dan sulit tangkapnya. Razia dan tangkap penadah, pasar penjualan sepeda motor jadi tertekan karena masyarakat enggan beli sepeda motor bodong.
Mangun Wijaya
