Hejo Tekno Sukses Perkenalkan ‘Stungta’, Pemusnah Sampah Ramah Lingkungan

Hejo Tekno Sukses Perkenalkan 'Stungta', Pemusnah Sampah Ramah Lingkungan
Hejo Tekno Stungta

“Hampir dua tahun, kami tiba pada pertemuan ini. Hari ini Stungta, mesin pemusnah sampah ramah lingkungan yang telah lolos uji dari berbagai lembaga terkait, diapresiasi oleh berbagai pihak,” ujar Betha kurniawan, CEO Hejo Tekno yang memperkenalkan kinerja mesin Stungta ke berbagai kalangan di Gedung BPKAD Jl. Kawaluyaan Indah Raya No. 6 Bandung pada Kamis, 5 Desember 2019.[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”list” align=”none” displayby=”cat” orderby=”random”]

Sebelum rombongan tiba di area operasional mesin ‘Stungta’ di halaman Geduang BPKAD di Kawaluyaan, rombongan ini sempat melakukan diskusi intensif di Lantai 3 Gedung BPKAD. Menurut Teguh Adha, General Affair Hejo Tekno, kinerja dan sosok mesin Stungta didiskusikan segala kemungkinan, termasuk penerapannya demi menanggulangi rmasalah sampah di Jawa Barat maupun Indonesia.

‘Intinya, kehadiran Stungta justru bisa kolaboratif manis dengan metoda TPS (Tempat Pengumpulan Sampah) 3 R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Sekarang menjadi TPS3R+, via olahan Stungta bisa menjadikan sampah volumenya tinggal 5% saja. Karya akhir Stungta berupa karbon, bermanfaat sebagai pengganti galian pasir. Ini bahan baku bata ringan atau hebel, TPS3R jadi punyai nilai plus,” jelas Betha Kurniawan sambil mengingatkan pesan penting kala berdiskusi yang dipimpin Bambang Rianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat – “Harapannya, Stungta karya anak bangsa yang dalam beberapa tahun terakhir ini rajin memperbaharui sistem,hingga beberapa langkah lagi berlabel SNI dari Badan Standar Nasional, dapat kompak bekerja dengan TPS3R selama ini.”

Sementara itu Kepala Bidang Infrastruktur Permukiman Disperkim Jabar Lucky Ruswandi, sesaat melihat kinerja mesin Stungta di lapangan mengapresiasi kinerja mesin ini:”Produk ini semoga menjadi contoh solusi bagi permaslahan sampah di Indonesia. Termasuk dalam hal pengolahan yang disiniergikan dengan pengelolaan hulu – hilir sampah.”

Pada pihak lain Zulhamidi, dari Kantor Layanan BSN (Badan Standardisasi Nasional) – Bekasi, menanggapi antusiasme para calon pengguna mesin pemusnah sampah Stungta, merasa gembira barang yang selama ini diujinya telah diapresiasi secara luas di masyarakat. “Hanya sebentar lagi saja, setidaknya pada 2020 awal ini akan tuntas keabsahan penggunaannya di lapangan.”

Cukup menarik dalam perkenalan mesin Stungta ini, dalam praktiknya kelak TPS3R itu akan disinergikan dengan pihak pemanfaat sampah dari pihak kalangan perancang busana berbasis material hasil olah sampah 3 R.
[penci_related_posts title=”You Might Be Interested In” number=”4″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]

Heri itu dua model professional sempat berlenggak-lenggok menunjukkan busana yang hampir 100% berasal dari olahan sampah 3 R, baik di area selama berdiskusi maupun saat meninjau kinerja Stungta di lapangan:”Kami di Cisarua Lembang sejak 2008 sudah menggeluti busana hasil 3 R ini. Nanti pun pada setiap lokasi KaMiSaMa (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri), kita bisa memberdayakan para pengelolanya. Inilah kolaborasi manis Stungta dengan kami,” tutup perancang busana pasangan Dindin (34) dan Iliyin Nur Oktavia (29).

Sementara itu menurut H. maman, Ketua RW 08 Desa Kertajaya, Padalarang Kabupaten Bandung Barat yang hadir di pertemuan ini, dan dalam waktu dekat awal tahun 2020 warganya telah menyiapkan lahan untuk penempatan mesin Stungta melalui CSR dari Pertamina, menyatakan:”Ribuan warga kami sepertinya, tak sabar ingin segera Stungta hadir di tempat kami. Percayalah, bila ini terjadi warga di wilayah kami akan lebih sejahtera hidupnya, tak terbebani oleh masalah sampah.” (Harri Safiari & M Gun Gun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed